Belajar Membuat Static Routing MikroTik RouterOS
Dhani Dhanu 11/Jul/2019 2
Berbagi di Facebook Tweet di Twitter

Setelah kita sudah paham mengenai gateway maka kali ini kita meneruskan belajar memahami dan cara konfigurasi static routing MikroTik. Jika anda belum membaca artikel kemarin tentang gateway, silahkan di baca terlebih dulu.
Setting Static routing di mikrotik bisa diterapkan pada jaringan yang terdapat router mikrotik atau gateway yang terhubung lebih dari 1.
Seberapa pentingkah static routing dan penggunaan nya?….
Sebenarnya kembali pada seorang admin jaringan nya itu sendiri, bisa penting bisa tidak, atau keadaan yang harus menambahkan setingan static routing di router mikrotik kita.
Topologi yang semakin luas, Network yang semakin besar sehingga kita perlu konfigurasi routing di mikrotik untuk lebih memudahkan monitoring dan menentukan destination (tujuan) dari salah satu gateway.
KONFIGURASI STATIC ROUTING MIKROTIK
Untuk memudahkan anda memahami cara konfigurasi static routing, akan saya contohkan dengan beberapa kasus dan gambar topologi, mudah mudahan apa yang akan disampaikan nanti bisa di mengerti dan di ikuti dari yang saya ketahui untuk anda.

Untuk memulai belajar routing, saya contohkan dengan topologi seperti di atas, perhatikan gambar nya…
Terdapat 2 router (R1 dan R2) yang saling terhubung baik melalu kabel langsung atau bisa juga dengan wireless (bridge). Di R1 melalui port ether1 konek dengan R2 melalui port ether1 juga. Pada port ether2 baik di R1 dan R2 juga terhubung dengan PC
R1 dan R2 sudah di alokasikan IP address di tiap port ethernet nya:
R1 ether1: 192.168.1.1/24, ether2 192.168.15.1/24
R2 ether1: 192.168.1.2/24, ether2 192.168.16.1/24
Dari keterangan di atas, apa yang perlu anda pahami terlebih dulu?….
Gateway!……… anda tahu siapa yang jadi gateway nya pada PC diatas?…
Interface ether2 baik di R1 dan R2 adalah gateway di tiap PC yang ada di R1 dan R2…..
Perhatikan table routing di tiap router R1 dan R2, tapi pastikan anda sudah memasukan IP address di setiap port.

Perhatikan table routing pada R2 dari gambar diatas….
Kira kira apa yang terjadi jika PC yang terhubung ke R2 ingin ping atau menghubungi IP PC yang terdapat di R1, apakah respond nya reply atau timeout?…..
Begini kurang lebih proses yang terjadi saat PC yang di R2 ping ke PC di R1,…
PC ping ke alamat IP 192.168.15.2 (IP PC di R1), PC akan melakukan check ke arah gateway, kemudian gateway(R2) merespond permintaan PC dan melakukan check pada table routing nya, dikarenakan pada table routing tidak terdapat Address yang di minta dan tidak ada petunjuk untuk ke tujuan IP yang di minta, selanjutnya R2 merespond kembali dengan jawaban TIMEOUT…
Untuk mengatasi jawaban timeout tersebut dan agar PC di R2 bisa menghubungi PC di R1 begitu sebaliknya, maka di tiap router harus di buat static routing untuk tiap address tujuan.
Tambahkan static routing pada MikroTik R1 :

Tambahkan juga static routing pada Mikrotik R2:

Setelah menambahkan static routing baik di R1 dan R2, maka pada table routing nya seperti ini:

Gambar di atas adalah isi dari table routing pada MikroTik R2….
Sekarang jika PC yang di R2 ping ke PC di R1, gateway(R2) bisa meneruskan untuk tujuan ke IP 192.168.15.2 melalui gateway(R1) 192.168.1.1. pada R1 kemudian meneruskan ke alamat tujuan, setelah request ping sampai di PC R1, PC tersebut merespond permintaan dari PC R2.
Sampai disini mudah mudahan kalian bisa memahami tentang basic static routing, jika masih bingung silahkan di baca ulang…
Contoh diatas sangat mudah, dan hanya terdapat 2 router, dan di tiap router hanya ada 1 client address list, gimana kalau routernya banyak, atau segment IP di tiap port ada, tentu sama saja cara settingnya tetapi sedikit lebih banyak isi table routingnya.
Sekarang kita lanjut untuk kasus yang sedikit berbeda dari sebelumnya, mungkin topologi ini yang sering ditemukan pada jaringan kelas RT RW Net atau Hotspot…

Mungkin topologi seperti gambar diatas sudah umum diterapkan pada jaringan RT RW NET dan HOTSPOT.
Dan biasanya setingan mikrotik yang diterapkan pada tiap Router di R1, R2 dan R3 menambahkan NAT-MASQUERADE di out-interface ether1 pada R1,R2 dan R3.
Apakah itu salah?….
Tentu saja tidak, jika hanya tujuannya semua PC agar bisa terkoneksi ke internet.
Akan tetapi semua PC yang ada di R2 dan R3 tidak bisa saling berhubungan, atau PC yang di R2 tidak bisa memanggil perangkat Accest Point, server dan lain lain yang ada di R3, begitu juga sebaliknya.
Kenapa itu bisa terjadi?…. Mari lanjutkan…
Terus solusinya bagaimana?….
Saya anggap kalian sudah mengatur default gateway baik di R1, R2 dan R3, yang dimaksud default gateway ialah, semua tujuan IP Address (0.0.0.0/0) di teruskan ke tujuan yang mengarah ke router yang menjadi gateway internet.
Agar semua PC baik di R2 dan R3 bisa saling memanggil, maka kalian harus menambahkan Static Router di MikroTik R1, kenapa tidak di R2 dan R3 seperti kasus pertama?….
Dikarenakan di R2 dan R3 kita sudah menambah default gateway, sementara IP Address PC di R2 untuk tujuan ke IP Adress PC di R3 sama gateway nya di R1 dan juga sebaliknya, maka kita cukup menambahkan static routing mikrotik di R1.
Silahkan tambahkan Static routing di R1 untuk semua tujuan IP Adress PC melalui gateway tujuan berdasarkan interface yang keluar.
Sekarang silahkan anda tambahkan sendiri, berdasarkan topologi diatas dan dengan cara seperti kasus pertama, saya harap sekarang anda sudah bisa…

Setelah anda menambahkan static routing mikrotik di R1, sekarang list table routing di R1 seperti pada gambar diatas.
Sehingga, jika PC di R2 ingin membuka web server atau ingin ping ke PC di R3 sekarang sudah bisa saling menjawab.
Proses sebenarnya yang terjadi ialah kalau di ibarat kan seperti ini:

Jika anda trace maka hasilnya seperti berikut:

Lalu bagaimana dan apa yang terjadi jika kita tidak menambahkan static routing di R1, tentu nanti R1 akan meneruskan ke default gateway(router ISP), jika ISP tidak menemukan IP yang anda minta, maka ISP merespond dengan timeout….
Sekarang anda sudah terbayangkan belum? kenapa kita bisa buka Facebook, proses nya sebenarnya sama saja, namun lebih rumit dan panjang…
Kembali ke masalah tadi soal NAT-MASQUERADE!…..
Dengan topologi diatas dan kita sudah menambahkan Static routing mikrotik di R1, maka tidak lagi membutuhkan NAT pada R2 dan R3…..
Loh kenapa? nanti gak bisa internetan dong?…
Tentu saja bisa internetan dan bisa meremote semua alat dari R2 dan R3 di semua router. kita lihat gambar di bawah ini:

Jika anda lihat atau torch di mikrotik R1 connection/traffik dari PC R3, source address (asal) yang terbaca oleh R1 itu bukan IP PC nya, melainkan IP R3 nya, karena R3 sudah merubah IP address asal dengan NAT.
Sekarang kalian coba hapus atau disable NAT-MASQUERADE di R2 dan R3, kemudian torch lagi di R1…

Perhatikan gambar diatas yang saya lingkari warna merah, dan bandingkan dari gambar sebelumnya…
Sekarang yang terlihat IP address asal di R1 asli IP si PC yang request di R3 bukan lagi IP dari R3 nya.
Dengan begitu, jika di R1 terdapat WAN ISP lebih dari 2, lebih memudahkan lagi dalam melakukan konfigurasi LoadBalance Mikrotik, dan hasilnya pun saya jamin lebih joss lagi.
Jadi sekarang anda sudah paham kan manfaat penggunaan static routing itu apa saja?…
KESIMPULAN
Static routing mikrotik sangat diperlukan jika jaringan kita sudah lebih kompleks dan terdapat router mikrotik lebih dari 1.
Stati routing sendiri dibuat untuk menentukan alamat tujuan melalui gateway mana yang harus dilalui.
Static routing di buat secara manual, tidak berubah atau update secara otomatis.
Dengan model topologi seperti apapun jika anda paham mengenai gateway pasti ada bisa melakukan konfigurasi static routing dengan mudah.
Mungkin sampai disini dulu NetMe bisa memberikan pengetahuan mengenai Static Routing MikroTik RouterOS.
Harapan saya semoga dengan artikel ini bisa menambah pengetahuan bagi anda yang ingin belajar mikrotik.
Jangan lupa Like fanspage FB kami, dan share..
Semoga Bermanfaat & Terimakasih.
Post Sebelumnya
Pengertian dan fungsi GATEWAY pada MikroTik RouterOS
BACA JUGA

Pengertian dan fungsi GATEWAY pada MikroTik RouterOS
Belajar jaringan internet memahami pengertian dan fungsi gateway pada MikroTik Router OS agar lebih mudah belajar routing statik dan dinamis ...
Terimakasih atas pemaparannya, sangat bermanfaat.